Salah satu mitos
yang muncul tentang Dracula adalah bahwa makhluk ini berasal dari Transylvania,
yang kini menjadi bagian dari negara Rumania. Pada abad pertengahan, Eropa
Timur adalah tempat yang bergolak dan dipenuhi dengan peperangan antar bangsa
maupun konflik dengan bangsa dari daratan lain, salah satunya adalah pertikaian
dengan Turki. Saat itu, yang menjadi garda depan pertahanan melawan
pasukan-pasukan Ottoman adalah bangsa Hungaria.
Walachia,
kini bagian dari Rumania, adalah propinsi Hungaria yang diperintah Pangeran
Mircea yang tua hingga 1418. Sekitar tahun 1390, Mircea memiliki anak haram
bernama “Vlad” yang diberikan kepada raja Hungaria, Sigismund, untuk
dibesarkan. Ketika Mircea meninggal, Vlad tidak diberi kekuasaan atas Walachia,
tetapi ia dijadikan seorang Ksatria Ordo Dragon yang merupakan kelompok pejuang
melawan Turki untuk mempertahankan dunia Kristen. Vlad diber julukan “ Dracul ”
yang berarti “Naga”, dan diangkat menjadi Gubernur Transylvania.
Dracul
memiliki 3 putra. Yang pertama dinamai sesuai dengan nama ayahnya, Mircea,
lahir pada 1443. Anak kedua diberi nama Vlad dan anak ketiga Radu. Dracul dan
Mircea akhirnya tewas terbunuh, dan setelah peperangan yang terus menerus,
akhirnya Vlad lah yang berhasil mengambil tahta Walachia, yang dulu sedianya
ingin dikuasai ayahnya.
Vlad,
yang kemudian dikenal dengan sebutan “Son of Dragon” atau “Dracula”..membangun
ibukota Walachia di Tirgoviste dan diberi gelar Pangeran Vlad II. Sejak awal ia
menyadari bahwa agar dapat bertahan, ia harus terlihat sebagai pangeran yang
benar-benar kejam. Tak lama setelah ia dimahkotai menjadi pangeran, ia
mengundang orang-orang miskin yang hidup di jalanan di kerajaannya serta para
orang tua untuk menghadiri pesta besar yang diselenggarakan di kastilnya.
Setelah jamuan makan, dia bertanya pada kaum miskin dan orang tua, apakah
mereka ingin hidup senang tanpa kesusahan serta tidak kekurangan apapun di
dunia ini? Ketika semua yang hadir menjawab “Ya”, ia segera menutup kastil itu
dan membakarnya. Dia mengatakan bahwa hanya ada sedikit tempat di kerajaannya
untuk orang-orang yang menjadi beban, dan bagi orang yang tidak banyak
memberikan sumbangan bagi komunitas, maka ia hanya akan mendapatkan simpati
yang terbatas.
Jika pembunuhan
kaum lemah menjadi tanda bagi publik, Dracula juga melakukan tindakan serupa
kepada orang-orang terkemuka di Walachia. Mereka yang sudah tua disula (ditusuk
dengan tombak dari pantat hingga perut), dan mengirim yang lainnya untuk
membangun sebuah Kastil di Poenari yang berjarak hampir 50 mil ditempat yang
bergunung-gunung. Kejahatannya tidak mengenal batas. Rakyatnya menyebutnya
sebagai “ Vlad Tepes” atau Valad si penyula. Dan orang Turki menyebut dia
sebagai “Kaziglu Bey” atau Pangeran Penyula. Dia membunuh para istri penipu,
pedagang yang curang, siapapun yang melakukan kejahatan. Dia sering secara
khusus menikmati tontonan orang yang dikerek pada tiang yang sudah ditajamkan,
kepala orang yang dikuliti dan orang yang direbus hidup-hidup. Dia membunuh
anak-anak dan orang tua serta mempertontonkan tubuh mereka di depan publik
untuk memberikan peringatan kepada calon penjahat. Disebutkan bahwa 20.000
jenazah telah digantung di tembok-tembok Tirgoviste, dan di akhir kekuasaannya
ia telah membunuh hampir 50.000 orang.
Ia
akhirnya tewas ditangan pasukan Turki, dan Sultan Ottoman menyula kepalanya
serta mempertontonkannya didepan publik sebagai bukti kematiannya. Konon,
Tubuhnya dikubur disuatu biara di pedalaman yang bernama Snagov.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar